Ibu dua anak bernama Nikmatur Rohmah (45) ditemukan tewas di dalam rumahnya di Dusun Tanggung RT02 RW03, Desa Suruhan Lor, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur Kamis malam (19/11/2020). Nikmatur Rohmah ditemukan dalam keadaan bersimbah darah dengan wajah dan tubuhnya dipenuhi luka. BS tinggal di samping rumah korban.
Hanya terpisah jalan setapak dan kandang kambing. Seorang warga berinisial MA mengatakan bahwa BA ditangkap tak lebih dari 24 jam penemuan jasad Nikmatur. Ia ditangkap di rumahnya pada Jumat (20/11/2020) pagi.
"Sudah ditangkap di rumahnya. Dia ada di kamar rumahnya," MA. MA menjelaskan, BS adalah sosok yang dikenal tertututp. Ia bahkan terkesan sering menghindari komunikasi dengan orang lain.
Tak hanya itu, pria yang bekerja sebagai penggergaji batu ini sering memalingkan muka saat diajak bicara tatap muka. "Kesehariannya bekerja di penggergajian batu," lanjutnya. Terkait kasus ini BS beserta ayah dan ibunya kini sudah dibawa ke Satreskrim Polres Tulungagung.
Polisi di Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang ditemui oleh Surya mengatakan bahwa sebernarnya polisi memang sudah langsung curiga dengan BS. Sehingga sebelum menangkap BS, polisi sebelumnya telah meminta keterangan dari orang tua pemuda tersebut. Sedangkan BS hanya terus berada di kamarnya.
"Sebenarnya kecurigaan sudah mengarah ke dia, karena kondisi ramai seperti itu dia tetap ada di dalam kamar," ujar polisi yang tak disebutkan namanya itu. Kini polisi sudah menyelesaikan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Meski demikian, garis polisi masih terpasang di rumah Nikmatur.
Sedangkan dalam kasus ini polisi mengamankan sejumlah barang bukti yang digunakan pelaku untuk memukul korban berupa bor listrik, dingklik (bangku kecil) dan tang besar. Sementara itu, korban ditemukan dalam keaadaan bersimbah darah. Jasadnya berada di ruang tengah dengan posisi telentang menghadap ke selatan.
Ia ditemukan setelah sang suami, Nuril Huda pulang dari Yasinan. Korban selama ini tinggal di rumah suaminya saja. Dua anaknya selama ini tinggal di Pondok Pesantren.
Kapolsek Bandung, AKP Alpo Gohan menuturkan, Nuril Huda pulang dari Yasinan pukul 20.00 WIB. Saat pulang, ia mendapati pintu depan pada rumahnya terkunci, Lalu dirinya memilih untuk mengintip keadaan rumah dari jendela.
Saat itu dirinya langsung kaget melihat sang istri sudah terbujur kaku. "Suami korban sempat mengintip dari jendela. Saat itu dia melihat istrinya tergeletak di lantai ruang tengah," jelas Gohan. Kemudian, Nuril langsung memutar ke pintu samping.
Saking syoknya, ia terus menyebut nyebut nama Allah demi menenangkan perasaannya. Tangisannya pecah tatkala ditinggal oleh kekasih hatinya, Tangis ayah dua anak sempat kembali muncul setelah dua anak laki lakinya pulang dari pondok pesantren.
Kini dua anak tersebut dititipkan ke pihak keluarga.